2012-12-22

Makalah Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Solusinya


DAMPAK NEGATIF
TEKNOLOGI INFORMASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar Semester V
Pengampu: Drs. Suwarno, SH, M.Pd











Oleh:
KELOMPOK 4

         1.      Angelina Chyntia L. W.                   (A. 410100021)
         2.      Taufik Fajar Gumilang                    (A. 410100023)
         3.      Aprilia Eka Fitriani                          (A. 410100034)
         4.      Fitri Kristianingrum                         (A. 410100042)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Dalam banyak bidang, teknologi informasi dan komunikasi memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya. Seiring dengan perkembangannya, di satu sisi teknologi informasi juga mempunyai dampak negatif terhadap kehidupan. Karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang dampak negatif penggunaan teknologi informasi.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah dampak negatif teknologi informasi di berbagai bidang?
2.      Bagaimanakah dampak psikologis perkembangan teknologi informasi?
3.      Apa sajakah solusi untuk mengatasi dampak negatif dari teknologi informasi?

C.    Tujuan Penulisan
Penulis bertujuan:
1.      Untuk mengetahui dampak negatif teknologi informasi di berbagai bidang.
2.      Untuk mengetahui dampak psikologis perkembangan teknologi informasi.
3.      Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi dampak negatif dari teknologi informasi.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Dampak Negatif Teknologi Informasi di Berbagai Bidang
1.      Bidang Politik
·         Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan.
·         Terorisme yang semakin merajalela.
·         Kurangnya privasi suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin canggihnya alat –alat pendeteksi.
2.      Bidang Pendidikan
·         Kerahasiaan alat tes semakin terancam, Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet.
·         Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbankan dan lain-lain.
3.      Bidang Teknologi dan Informasi
·         Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris.
·         Mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
·         Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
·         Kecemasan teknologi. Ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
4.      Bidang Sosial Budaya
·         Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
·         Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat, semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibatnya bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
·         Pola interaksi antar manusia yang berubah dengan kehadiran komputer. Pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telepon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC) , internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (WARNET) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer.  Melalui    program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
·                         Carding, Karenasifatnya yang ‘real time’ (langsung),cara belanja dengan menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyakmelakukankejahatandalambidangini. Dengansifat yang terbuka, parapenjahatmampumendeteksiadanyatransaksi (yang menggunakanKartuKredit) on-line danmencatatkodekartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
·         Perjudian dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ketempat khusus untuk memenuhi keinginannya.
·         Impact on Globalization on Culture, makin menipisnya nilai - nilai budaya lokal akibat pengaruh globalisasi.  Salah satu contohsederhananya yaitu seberapa baikkah kemampuan bahasa daerah kita dibandingkan dengan bahasa asing.

B.     Dampak Psikologis Perkembangan Teknologi Informasi
Selain adanya dampak negatif dari teknologi informasi dan komunikasi (hi-tech communication) di berbagai bidang yang telah disinggung pada bagian sebelumnya maka sebenarnya terdapat beberapa dampak psikologis, antaranya:
1.      Kecemasan sosial terhadap suatu fenomena meningkat. Dengan adanya media komunikasi yang berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi mengenai wabah flu burung. Sebelum adanya informasi tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas. Namun setelah adanya informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka kecemasan sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga fenomena tsunami di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang akan mencari informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi contoh adanya kepanikan sosial (social anxiety) karena media komunikasi berteknologi tinggi yang membahana.
2.      Kebutuhan komersial masyarakat meningkat. Sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa media komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat audience dan mempersuasi audience. Oleh karena itu, hal ini digunakan oleh perusahaan jasa komunikasi dan perusahaan komersial untuk memanfaatkan sifat konsumerisme masyarakat ini.
3.      Kriminalitas meningkat. Jika kita melihat tayangan di TV mengenai informasi atau film tentang kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya merupakan inspirasi bagi pelaku kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku kejahatan. Apalagi kalau kita mencermati modus operasi kejahatan di dunia maya (internet) yang sedang marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan kejahatan yang dibantu dengan media komunikasi berteknologi tinggi.
4.      Pemenuhan rasa ingin tahu (need of curiousity). Sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan kekuatan pemikiran yang luar biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin tahu atau penasaran yang besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, terjawablah rasa penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa kita cari di internet dengan menggunakan kata kunci tertentu.
5.      Teknologi dapat mengurangi kreativitas. Teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut. Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari.

C.    Solusi untuk Mengatasi Dampak Negatif Teknologi Informasi
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan teknologi informasi di era globalisasi ini, juga menimbulkan dampak negatif yang tidak sedikit jumlahnya. Solusi untuk mengatasi dampak negatif itu diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan cybar task forte yang bertugas untuk menentukan standar operasi pengendalian dalam penerapan teknologi informasi di instansi pemerintah.
2.      Menghindari penggunaan telepon seluler berfitur canggih oleh anak-anak di bawah umur dan lebih mengawasi penakaian ponsel.
3.      Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
4.      Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
5.      Menggunakan software yang dirancangkhususuntukmelindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnyasaja program nany chip atau parents lock yang dapatmemproteksianakdenganmenguncisegalaakses yang berbauseksdankekerasan.
6.      Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam ber-TIK agar TIK dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
7.      Televisi:
a.       Mewaspadai muatan pornografi, kekerasan dan tayangan mistis.
b.      Menghindari penempatan TV pribadi didalam kamar.
c.       Memperhatikan batasan umur penonton pada film yang telah di tayangkan.
d.      Mengaktifkan penggunaan fasilitas parental lock pada TV kabel dan satelit.
8.      Tindakan yang bisa dilakukan pemerintah:
a.       Menciptakan dan mengesahkan UU tentang hak cipta.
b.      Menyaring informasi yang masuk ke negaranya.
c.       Menciptakan dan mengesahkan UU APP.
d.      Membuat software yang mampu memproteksi situs-situs porno di internet.
e.       Menciptakan dan mengesahkan undang-undang penyiaran.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Disamping berbagai keuntungan dan dampak positifnya, teknologi informasi mempunyai dampak negatif di berbagai bidang, diantaranya adalah di bidang politik, bidang pendidikan, bidang teknologi dan informasi serta bidang sosial dan budaya. Selain dampak negatif di berbagai bidang tersebut, teknologi informasi juga mempunyai dampak psikologis bagi penggunanya. Diantaranya adalah:
1.      Privasi suatu negara dapat dengan mudah bocor.
2.      Meningkatnya plagiatisme dan kriminalitas.
3.      Kemerosotan moral masyarakat.
4.      Meningkatnya individual space.
5.      Dan lain-lain.

B.     Saran
Di era globalisasi ini, kita jangan sampai mengatakan tidak pada teknologi (say no to technology) karena jika kita berbuat demikian, maka kita akan ketinggalan banyak informasi yang sekarang ini informasi-informasi tersebut paling banyak ada di internet. Kita harus mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap menggunakan etika, juga tidak lupa jangan terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan dengan teknologi.Selain itu dengan teknologi yang sederhana asal dimanfaatkan dengan maksimal, maka teknologi itu akan menghasilkan kualitas yang optimal.




DAFTAR PUSTAKA


Effendi, Ridwan,dkk. 2007. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Bandung: Prenada
Media Grup

2 komentar: